Perluas Wawasan Siswa Tentang Sejarah, SMA Plus PGRI Cibinong Melangsungkan Kegiatan POPAS 2024

Cibinong, PezatNews— SMA Plus PGRI Cibinong menyelenggarakan kegiatan POPAS 2024 pada Kamis, (7/3). POPAS merupakan kegiatan mengunjungi beberapa museum atau tempat bersejarah, untuk menambah pengetahuan bagi siswa mengenai budaya, sejarah, dan warisan lokal yang berharga. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh siswa SMA Plus PGRI Cibinong kelas XI Reguler yang berjumlah 281 siswa, serta rutin diselenggarakan setiap tahunnya. Kali ini siswa mengunjungi 3 tempat, yaitu Museum Satria Mandala, Monas, serta Monumen Pancasila Sakti.

Seluruh siswa berangkat pukul 06.00 pagi, menggunakan 6 bis yang setiap bisnya berisi 50 hingga 54 guru pendamping dan siswa. Sebelum berangkat, seluruh siswa berkumpul di kelurahan Ciriung mulai pukul 05.00 hingga 05.30 pagi untuk diabsen dan diberikan arahan oleh guru pendamping.

Selain memperluas ilmu dan berbagai peristiwa Sejarah, kegiatan POPAS juga diselenggarakan sebagai sarana pengambilan nilai beberapa mata pelajaran, yang mendukung kegiatan ini. Diantaranya, mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKN), Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (PJOK), Pendidikan Agama Islam (PAI), serta Sejarah. Nama POPAS sendiri juga dibentuk dari keempat mata Pelajaran tersebut.

Pada tempat pertama, siswa mengunjungi Museum Satria Mandala. Pada tempat ini, para siswa dapat melihat berbagai jenis koleksi peralatan atau senjata tempur yang digunakan saat zaman penjajahan. Seperti mobil tempur, pesawat tempur, dan persenjataan lainnya. Tidak hanya itu saja, di Museum ini, seluruh siswa juga dapat melihat diorama tentang perang yang berlangsung di Indonesia. Terdapat pula berbagai peninggalan para pahlawan, yang diabadikan di Museum Satria Mandala. 

Setelah berkunjung ke Museum Satria Mandala, seluruh siswa berpindah ke Monumen Nasional (Monas). Di Monas, mereka mengunjungi museum perjuangan nasional dan melihat berbagai diorama yang menggambarkan peristiwa Sejarah Indonesia. Siswa juga bisa mengunjungi puncak monas untuk melihat pemandangan Jakarta.

Adapun tempat terakhir yang dikunjungi oleh seluruh siswa adalah Monumen Pancasila Sakti. Ditempat ini, siswa dapat belajar mengenai peristiwa terjadinya G30S/PKI secara langsung. Pada Monumen Pancasila Sakti, terdapat pula Museum Pengkhianatan PKI, yang menyajikan kekejaman PKI dalam bentuk 3 dimensi, yang terdiri dari puluhan biorama dengan dilengkapi suara pendukung. Selain itu, ada juga Sumur Maut, yang merupakan tempat dibuangnya jenazah dari ketujuh jendral yang diculik serta disiksa oleh PKI. Terdapat pula Pos Komando, Rumah Penyiksaan serta Dapur Umum.  

Fikri Maulana Ridho, S.Pd  Selaku panitia POPAS 2024 menuturkan, bahwa terdapat perbedaan kegiatan POPAS tahun ini dengan tahun sebelumnya. “Perbedaan POPAS tahun ini dari tahun-tahun sebelumnya itu dari tempat-tempat yang dikunjungi. Kalau tahun lalu, kami mengunjungi Museum Bank Indonesia, Museum Fatahilah, dan Monumen Pancasila Sakti. Tapi kalau tahun ini, kami ke Satria Mandala, Monumen Nasional, dan Monumen Pancasila Sakti,” ungkapnya.

Ia berharap kegiatan ini bisa bermanfaat dan menjadi sarana bagi siswa dalam mendapatkan ilmu. “Semoga kegiatan pembelajaran seperti ini bisa menjadi hal yang menyenangkan bagi seluruh siswa,” harapnya.

Dilain sisi, Aurelia Az-zahra selaku siswa kelas XI IPS 2 yang mengikuti kegiatan POPAS mengungkapkan, bahwa kegiatan ini sangat seru dan menyenangkan, karena dapat menjadi wadah bagi siswa untuk mendapatkan ilmu mengenai Sejarah-sejarah yang terdapat di museum yang telah dikunjungi.  

“Aku berharap kegiatan POPAS ini ga akan hilang, dan terus dilaksanakan hingga angkatan-angkatan selanjutnya, agar siswa bisa lebih tau tentang sejarah-sejarah, dan memperluas wawasan juga untuk kita,” tutupnya.

(Tim Liputan : Salma/Studentday Jurnalistik)