Begini Rasanya Jadi Pelatih Beladiri

 

Menjadi seorang pelatih itu sebetulnya bukan sebagian dari cita cita saya,  tapi ternyata bagian dari takdir saya. Sebetulnya tidak pernah terpikir  untuk bisa jadi seorang pelatih, karena saya pikir itu sulit. 

Mau bagaimana lagi kan, jadi saya coba saja menjadi seorang pelatih.  Ternyata benar benar membuat saya speechless, ternyata begini ya jadi  seorang pelatih, lelah, rasa emosi yang masih belum sepenuh nya  tertahan, saat itu masih dengan kata “coba saja dulu”. 

Semakin hari semakin banyak bertemu anak anak, semakin banyak  tingkah dan sifat mereka, dan kesabaran saya masih belum setebal buku  paket. Ada saja hal hal yang membuat ingin marah dan kesal, tapi ternyata  seru juga ya. 

Mungkin kalau tidak karena pelatih saya, mana mungkin saya mau terjun  ke dunia pendidikan walaupun menjadi pelatih beladiri, tapikan sama saja  ya mendidik dan membimbing anak orang lain. Sebetulnya sampai saat ini  saya masih agak sulit untuk menjadi sabar tapi saya masih terus belajar. 

Tapi memang betul untuk mengatur kesabaran itu benar benar sulit,  apalagi bertemu dengan anak anak yang ada saja hal hal ajaib yang  mereka lakukan. Untuk dekat dengan mereka juga butuh waktu yang  cukup lama. Beberapa tips menjadi teman dengan anak didik saya. 

Pertama, saya dekatkan diri dengan anak anak, biasa nya saya, ajak  mereka sharing dan agar mereka merasa saya orang yang asik untuk  berteman. 

Kedua, pahami sifat mereka, saya selalu memahami sifat mereka yang  berbeda lalu saya selalu mencoba untuk menyesuaikan diri dengan mereka agar mereka merasa nyaman dan bisa menerima kita untuk  bekerja sama dengan nya. 

Ketiga, di dunia silat kita harus bisa membuat latihan jadi menyenangkan, jadi ajak anak anak untuk latihan dengan metode yang berbeda agar  mereka semangat dan tentu nya tetap mau latihan bersama saya.

Walaupun pemikiran saya dan mereka berbeda tetapi saya mencoba  untuk menyesuaikan hal hal yang menurut mereka itu asik. Kebetulan  jarak usia saya dan mereka tidak begitu jauh, jadi saya seperti kaka  mereka. 

Ternyata menjadi seorang pelatih benar benar seru dan banyak sekali  pelajaran yang bisa saya ambil dari anak anak, tentunya menjadi orang  yang lebih bisa mengatur emosi. Bertemu orang orang penting di dunia  silat juga menjadi salah satu keuntungan nya. 

Wah, ternyata takdir menjadi seorang pelatih tidak begitu buruk setelah  saya jalani, hal yang tidak saya cita citakan ternyata menjadi salah satu hal  yang saya cita citakan sekarang. 

Hal yang tidak saya sukai, jalani saja atau coba saja dulu setelah nyaman  dengan sendiri nya maka akan menjadi hal yang baru dan tidak seburuk  itu menjadi seorang pelatih pencak silat, bisa bertemu banyak orang baru  dan mendapat teman baru. 

Berawal dari kata “coba saja dulu” ternyata bisa menghasilkan dan bisa  mendapat beberapa keuntungan. Saya jadi tau seberapa penting nya  seorang pelatih dan seberapa banyak hal yang di korbankan seperti waktu  dan tenaga. Dan saya masih terus belajar. 

Hal yang tidak pernah terpikirkan tenyata bukan hal yang sebegitu  menakutkan. Setelah saya jalani dan saya rasakan mungkin sudah kurang  lebih 3 tahun, menjadi hobby baru untuk saya. 

Jangan pernah melewatkan hal hal apapun itu, jika saya tidak suka jalani  dan coba saja dulu jika hasil nya baik maka lanjutkan dan jika hasil nya  buruk maka tinggalkan. Senang sekali bisa mejadi bagian dari pencak silat  dan bisa berbagi ilmu kepada anak anak didik serta orang lain. (Nayla Putri)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dukung Minat dan Bakat Siswa, SMA Plus PGRI Cibinong Gelar Studentday Expo 2023

Kenalkan Beragam Budaya Indonesia, SMA Plus PGRI Cibinong Gelar Pesat Fest dan Lorong Budaya 2023 Ketua PGRI Jabar Dede Amar : Kegiatan Ini Luar Biasa!

Tampilkan Hasil Karya Terbaik Kader Bangsa, SMA Plus PGRI Cibinong Gelar Studentday Expo 2024