People Pleaser

Sebagai manusia tentunya kita mengalami beragam macam emosi di dalam diri kita, seperti energi positif yaitu seperti bahagia, cinta, rasa bangga dan banyak lainnya. Selain positif, ada pun beberapa contoh dari emosi negatif seperti kemarahan, kebencian, dan juga kesepian. 

Saya, kamu, kita semua pun sama-sama manusia yang bisa merasakan semua rasa emosi tersebut, terutama emosi negatif yang terkadang saya sendiri pun sulit mengontrolnya, terlebih ketika itu merujuk kepada hal-hal sensitif dan juga personal. 

Selama hampir 17 tahun saya hidup, saya mengalami hal-hal yang menurut saya sudah cukup banyak saya lewati terutama hal-hal yang membuat emosi negatif saya membuncah. Seperti salah satu contohnya adalah ketika sedang mengerjakan tugas berkelompok, mungkin saya pada saat itu bukan hari baik saya, jadi, saya mendapatkan anggota-anggota kelompok yang kurang mengenakkan hati dan berakhir dengan saya yang mengerjakan semua tugas yang seharusnya menjadi tanggunan kelompok berpindah jalur menjadi tugas individu karena hanya saya yang berkontribusi dalam mengerjakan tugas tersebut. Kalau kalian bertanya, terus anggota kelompoknya saya apain, jawabannya tidak saya apa-apain, cuma saya silent treatment. Tidak lama, bahkan waktunya tidak sampai seharian. 

Ah, ada satu cerita lagi, saya juga kurang menyukai ketika siapapun yang membutuhkan bantuan dalam hal apapun kepada saya namun tidak mereka awali dengan “Tolong” dan juga tidak diakhiri dengan “Terima kasih”. Karena menurut saya sendiri itu adalah hal-hal dasar yang seharusnya dilakukan ketika saya, kamu, kita membutuhkan bantuan seseorang. 

Tapi, pada akhirnya yang saya benci adalah diri saya sendiri karena menjadi people pleaser yang iya-iya aja dan tidak cukup berani berkata “Nggak.” kepada orang lain hingga saya keliatan tidak punya bonding antara diri saya dengan orang lain. 

Dari hal-hal itu saya belajar beberapa hal, seperti; 

1. Saya harus berani bilang “nggak” kalau emang saya tidak setuju dengan suatu hal

2. 3 kata ajaib, yaitu tolong, maaf, dan terima kasih sangat berperan penting dalam kehidupan terutama dalam bersosialisasi dengan orang lain 

3. Meski sedang marah, silent treatment bukanlah jalan keluar. Karena ujungnya orang yang saya silent treatment tidak pernah tau kenapa saya diem aja ke mereka, jadi ya, komunikasi adalah kunci. 

So, jangan mau jadi people pleaser ya temen-temen, peace out! (Rowina)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dukung Minat dan Bakat Siswa, SMA Plus PGRI Cibinong Gelar Studentday Expo 2023

Kenalkan Beragam Budaya Indonesia, SMA Plus PGRI Cibinong Gelar Pesat Fest dan Lorong Budaya 2023 Ketua PGRI Jabar Dede Amar : Kegiatan Ini Luar Biasa!

Tampilkan Hasil Karya Terbaik Kader Bangsa, SMA Plus PGRI Cibinong Gelar Studentday Expo 2024