Alhamdulillah, Lima Siswa dan Kepala SMA Plus PGRI Cibinong Memenangkan Olimpiade Sekolah PGRI ke-1 2023

Cibinong, PezatNews – Sembilan perwakilan dari SMA Plus PGRI Cibinong lolos tahap final pada Olimpiade Sekolah PGRI ke-1 2023 yang dilaksanakan di Palembang pada  (08/09). Olimpiade Sekolah PGRI ke-1 2023 adalah kompetisi yang dilaksanakan guna mengembangkan kemampuan, keterampilan, dan potensi diri para siswa. Dengan mengusung tema “Membangun Kebersamaan Sekolah PGRI Menuju Sumsel Maju Untuk Semua” olimpiade ini diikuti oleh seluruh siswa dari jenjang SMP sampai SMA sederajat Se-PGRI. Pendaftaran olimpiade ini sudah dimulai sejak akhir Mei sampai awal Juli.  
 
Untuk diketahui, dari sembilan perwakilan yang lolos tahap final, enam diantaranya dapat memenangkan olimpiade tersebut. Pemenang olimpiade  terdiri dari lima siswa, serta kepala SMA Plus PGRI Cibinong. Adapun, lima siswa yang memenangkan olimpiade tersebut diantaranya Rofif Akhdan  juara 1 bidang Matematika, Anandhita Syahputri juara 3 bidang Kimia, Nazkia Najidah Ramdani juara 3 KTI (Karya Tulis Ilmiah), Ayesha Haura Khansa Wahyudhi juara 2 bidang News Reading, beserta Umar Dwiaryotomo Maludin juara 1 bidang Speech. Kepala SMA Plus PGRI Cibinong, Dr. Agus Rohiman, M.Pd juga memperoleh juara 1 pada bidang lomba Praktik Baik Pengembangan Sekolah SMA.
 
“Untuk persiapan yang dilakukan meliputi pembimbingan secara internal, dengan ditunjuk 1 guru pembimbing dengan mata lombanya masing- masing, setelah itu dilanjut ke tahap prakualifikasi atau tahap seleksi di jenjang provinsi. Setelah lolos di tahap pra kualifikasi, kami mengikuti training center yang dilakukan di Bandung. Serta  dilanjut ke palembang untuk final, pada tanggal 7 - 10,” ungkap Mukti Alinur S.Pd selaku penanggung jawab lomba sekaligus Wakil Kepala Sekolah SMA Plus PGRI Cibinong Bidang Kesiswaan, Kemarin.
 
Lebih lanjut Ia mengungkapkan, acara dimulai dengan pembukaan yang dilaksanakan pada tanggal 7. Sementara untuk lomba keseluruhan dilaksanakan di tanggal 8. Seluruh lomba dilaksanakan selama 1 hari dari pagi hingga malam, lalu dilanjut pada tanggal 9 melakukan tour. Pada tahap penjurian para juri merekap nilai semua lomba. Sementara menunggu proses  penjurian, seluruh perwakilan di fasilitasi oleh provinsi sumatera selatan untuk tour kota, dan di malam harinya terdapat pengumuman dan penutupan. Untuk istirahat, dan penutupan dilaksanakan di Wisma Atlet Jakabaring Palembang, lalu di tanggal 10 seluruh perwakilan kembali pulang.
 
“Olimpiade ini dilaksanakan di dua tempat. Untuk Sains, KTI, Speech, News Reading, Best praktik dilaksanakan di SMA Negeri Sumatera Selatan. Sementara untuk yang seni tari tradisional dilaksanakan di Universitas PGRI Palembang,” ujarnya.
 
Sementara itu, Nazkia Najidah Ramdani, siswa yang memperoleh juara 3 pada bidang KTI (Karya Tulis Ilmiah) menjelaskan bahwa setiap peserta diharuskan membuat karya ilmiah ditempat selama kurun waktu 4 jam, dengan diperbolehkan melihat KTI yang sudah jadi, namun  dengan catatan tidak boleh melihat full dokumen KTI aslinya. Setelah selesai dibuat, peserta mempresentasikan makalahnya.
 
“Kriteria dalam perlombaan KTI (Karya Tulis Ilmiah) yaitu, tema yang diangkat  internet dan sosial media di era revolusi 4.0, lalu dinilai juga struktur makalah yang dibuat, pengaplikasian, peimplementasiannya, serta presentasinya,” ujarnya. 
 
Ia juga mendapatkan pujian dari para juri, karena karya yang dibuat merupakan pembuatan suatu aplikasi, berbeda dari peserta lain yang rata-rata membahas mengenai studi literatur. Hal itu membuat para juri menjadi tertarik.
 
“Awalnya gak percaya diri untuk menang, tapi alhamdulillah bisa menang juara 3, yang pasti terharu. Dan harapannya yang pertama semoga dengan sertifikat ini bisa membantu untuk persiapan ujian masuk PTN nanti, dan semoga ini bisa memotivasi teman-teman yang lain,” ungkapnya.
 
Hal senada juga diungkapkan Ayesha Haura Khansa Wahyudhi, siswa yang mendapatkan juara 2 dalam bidang News Reading. Ia menjelaskan teknis lomba, dalam satu ruangan terdapat 3 juri, lalu para peserta di panggil secara acak satu persatu dan peserta hanya diberikan waktu  2 menit oleh juri untuk sekilas memahami isi beritanya dengan cepat, intonasi yang tepat, dan dengan bahasa Inggris serta diberikan backsound berita.
 
“Pertama itu ada seleksi dari sekolah, dan saya lolos sebagai perwakilan. Setelah itu, dilanjut ke tingkat kabupaten. Lalu dilanjut ke seleksi provinsi jawa barat. Tapi, sebelum ke provinsi saya dibimbing oleh guru Bahasa Inggris di sekolah untuk latihan. Setelahnya, ada juga pelatihan dari Provinsi Jawa Barat untuk tim Bahasa Inggris News Reading dan Speech secara zoom meeting selama 3 kali bersama pelatih dari Provinsi Jawa Barat. Kami juga melaksanakan training center selama 1 hari di Bandung,” tuturnya.
 
“Jujur gak percaya karena kan kalo lagi lomba liat lawan udah ga percaya diri duluan, bisa gak ya. Tapi akhirnya alhamdulillah atas izin Allah aku bisa menang, dan rasanya seneng banget. Lalu harapan aku, semoga ini bisa menjadi pengalaman baru yang berkesan dan semoga melalui sertifikat ini bisa membantu aku untuk kuliah,” tutupnya.
 
Sementara pada Kategori Olimpiade Berbahasa Inggris, Umar Dwiaryotomo Maludin siswa XII Pioneer, memenangkan peringkat pertama dalam perlombaan speech. Di dalam materi speech hanya mengambil satu tema mengenai ke PGRI-an atau 'Saya bangga menjadi murid PGRI'.
 
"Di luar dari persiapan barang dan alat yang akan dibawa ke Palembang. Untukpersiapan untuk lombanya sendiri, saya sudah membuat naskah dari materi yang disiapkan. Mungkin 1 setengah bulan sebelumnya. Saya latihan menghafal dan juga tes baca di depan kelas kelas,” tutur Umar.
 
Menurutnya, penilaian yang dilihat dari perlombaan speech ini adalah dari gaya, logat, kefasihan, kelancaran, aksen, dan pakaian yang dikenakan saat hari itu. Dari penampilan tersebut, tentu juri akan memberikan komentar mengenai penampilan mereka. "Harapan saya untuk kedepannya bisa lebih sukses dan lebih baik. Semoga ada yang terinspirasi dari pencapaian saya ini,” harapnya.
 
Dilain kisah, Aninditha syahputri, siswi yang mendapatkan juara 3 dalam bidang kimia menjelaskan bahwa setiap peserta masing-masing mendapatkan 30 soal pilihan ganda dan 5 soal essay, dan diberi waktu selama 2 jam. Para peserta menggunakan komputer untuk menjawab soal pilihan ganda, sedangkan untuk soal essay mereka  menulis di kertas.
 
"Kalau untuk penilaiannya itu buat pilihan ganda kalau benar di kasih point plus empat, kalau salah itu nol, terus kalau kosong itu minus satu. Kalau untuk essay kita langsung di nilai sama juri sesuai kriteria jurinya, jadi kita gak tau berapa point kita,”ucapnya.
 
“Pas nama aku di panggil jadi pemenang tuh aku itu awalnya gak percaya,  terharu, seneng, pokoknya campur aduk. Harapan aku dalam Memenangkan lomba ini bisa memudahkan aku untuk memasuki universitas yang aku mau,” ungkapnya.
 
Sementara itu, Rofif Akhdan, siswa yang mendapatkan juara pertama dalam bidang matematika menjelaskan bahwa lomba dimulai dari awal masuk sekolah pada bulan agustus sampai tanggal 10 september kemarin.
 
“Persiapannya itu dari libur sekolah, baca-baca buku dari para guru, dibimbing langsung juga dan tentu juga pembinaan dari tim YPLP Bandung yaa,” tuturnya.
 
“Seneng sih soalnya kan sertifikatnya itu nasional ya, jadi bisa membantu saya Untuk masuk universitas yang saya pengen,” ujarnya.
 
Tidak hanya siswanya yang mengukir prestasi, pencapaian lainnya tak kalah membanggakan, SMA Plus PGRI Cibinong juga memperoleh juara 1 pada bidang lomba Praktik Baik Pengembangan Sekolah SMA. Kepada tim Studentday Jurnalistik, Kepala Sekolah SMA Plus PGRI Cibinong, Dr. Agus Rohiman, M.Pd menuturkan seabreg persiapan yang mesti dilakukan. Pertama, menyiapkan makalah. Makalah yang sudah dibuat tersebut akan dikirim ke panitia sebelum pelaksanaan lomba. Kedua, membuat video. Video berisikan tentang isi makalah yang dibuat. Tahap ketiga, penampilan. Tahap presentasi tentang pengembangan sekolah.
 
"Tentu bahagia dan merasa bersyukur. Kita harus bisa berprestasi. Membawa nama baik sekolah. Apalagi salah satu dewan juri mengungkapkan 'Sebenarnya kami belajar dari sekolah, bagaimana cara pengembangan sekolah,” tuturnya.
 
"Tentu saja ini merupakan suatu motivasi untuk bapak, terutama bagaimana cara mengembangkan sekolah lebih baik, bisa melayani anak anak dengan baik, memberikan kesempatan bagi anak anak agar lebih berprestasi lagi kedepan,” tutupnya.
 
(Tim Liputan : Salma/Delia/Nafla/Benayu/Studentday Jurnalistik )

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dukung Minat dan Bakat Siswa, SMA Plus PGRI Cibinong Gelar Studentday Expo 2023

Kenalkan Beragam Budaya Indonesia, SMA Plus PGRI Cibinong Gelar Pesat Fest dan Lorong Budaya 2023 Ketua PGRI Jabar Dede Amar : Kegiatan Ini Luar Biasa!

Tampilkan Hasil Karya Terbaik Kader Bangsa, SMA Plus PGRI Cibinong Gelar Studentday Expo 2024