Gandeng KPAI, SMA Plus PGRI Cibinong Menggelar Seminar Stop Bullying  



Cibinong, PezatNews – Belakangan ini kasus bullying atau perundungan marak terjadi, khususnya di lingkungan sekolah. Untuk mencegah hal tersebut SMA Plus PGRI Cibinong mengadakan Seminar bertajuk “Stop Bullying Pada Remaja” bekerja sama dengan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dengan Drs. Kawiyan, M. I. Kom. sebagai narasumber, Kamis (5/10). Bertempat di Lapangan Basket SMA Plus PGRI Cibinong, acara ini diikuti oleh seluruh siswa kelas 10 dan 11.


Untuk diketahui, Tugas KPAI sendiri tertulis dalam Undang-Undang Nomor 35 tahun 2014, di pasal 76 itu ada 7 tugas KPAI, yang pertama adalah melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan pemenuhan hak anak dan perlindungan anak, kedua mengumpulkan data dan informasi mengenai anak, ketiga memberikan masukan kebijakan dan usulan mengenai perlindungan anak Indonesia, yang keempat melakukan mediasi, kelima menindaklanjuti aduan, kemudian bekerjasama dengan lembaga masyarakat yang bergerak di bidang perlindungan anak, dan yang terakhir adalah menyampaikan laporan kepada pihak berwajib jika ditemkan pelanggaran terhadap anak.


Perwakilan KPAI yang juga menjadi narasumber seminar, Drs. Kawiyan, M.I.Kom, menuturkan, pesan utama yang ingin disampaikan oleh KPAI adalah mengedukasi siswa bahwa perundungan adalah suatu tindakan yang dapat merugikan orang lain. Kedepan, Ia berharap seluruh siswa yang mengikuti seminar jika menjadi korban harus lebih berani lagi untuk speak up bahkan mungkin bisa melawan pelaku perundungan agar kita tidak tertindas.


“Perundungan itu bentuk kekerasan kepada orang lain yang membuat orang lain merasa tidak nyaman dan tidak senang yang tidak boleh dilakukan siapapun kepada siapapun, yang kedua supaya teman teman yang pernah menjadi korban perundungan bisa mengambil hikmah, memaafkan kemudian menguatkan dirinya,” ujarnya kepada Crew Studentday, saat ditemui acara.



Siswa Kelas XI Lulu Nurdianti mengaku mendapat banyak manfaat dari seminar yang diselenggarakan oleh KPAI tersebut.


“Banyak banget yang aku dapetin dari kegiatan seminar tadi, mulai dari jenis-jenis perundungan, aku jadi lebih banyak tau gimana proses laporan korban perundungan dan gimana kita jadi saksi, jika kita di keadaan tersebut kita jadi tau gimana cara menyikapinya,” ujarnya.


Pendekatan Personal Jadi Solusi Atasi Bullying di Sekolah


Guru Bimbingan Konseling, SMA Plus PGRI Cibinong, Azhari Dahlan menjelaskan jika tindakan bullying merupakan tindakan yang melanggar norma sosial dan membuat ketidak nyamanan bagi orang sekitar. Menurutnya jika tindak bullying ini perlu perhatian oleh lingkungan sekitar.


“Bullying merupakan tindakan merendahkan orang lain. Padahal sudah jelas di agama manapun dilarang untuk melakukan tindakan bullying, karena kita harus saling mengayomi orang sekitar kita. Penyebabnya sendiri itu karena banyak remaja yang tidak mengisi waktu luang dengan kegiatan positif,” ujarnya, Kepada crew Studentday Jurnalistik, Sabtu (7/10).


Menurutnya, tindakan yang seharusnya diberikan bagi pelaku bullying adalah pendekatan dan pemahan baik dari segi agama maupun dari segi sosial, jadi bukan sanksi berupa hukuman.



“Karena sekolah ini bersifat mendidik, jadi penangan yang sebaiknya dilakukan untuk pelaku bullying adalaha pendekatan atau diberikan nasehat-nasehat baik dari segi agama maupun sosial. BK juga akan melakukan konseling untuk seluruh murid SMA Plus PGRI,” tuturnya.


Ditemui ditempat terpisah, Siswa kelas X Fikri, berpendapat jika tindakan bullying bukanlah tindakan yang baik karena menimbulkan rasa tidak nyaman bagi korban dan juga pembullyan harus ditindak tegas dalam penanganannya.


“Bullying bukanlah tindakan yang baik, dan jika sudah terjadi pembullyian si pelaku harus dinasehati dan jika sudah menimbulkan dampak yang besar harus diberikan sanksi hukuman berdasarkan undang-undang,” ujarnya.


Dia juga menambahkan, kita harus bergerak menghentikan kegiatan bullying yang berada di lingkungan sekitar agar tidak banyak pembullyan lagi.


“Jangan pernah melakukan pembullyan, karena seseorang mempunyai hati yang kita gak tahu kalua dia baperan atau gampang masukin ke hati,” ujarnya.


Hal senada diungkapkan, Siswa Kelas X lainnya yaitu Hiram. Ia beranggapan jika pembullyan bukan tindakan yang bagus, dan penanganan untuk kasus ini harus melalui pendekatan keluarga.


“Baik tingkat sekolah maupun masyarakat harus turun tangan untuk menangangi kasus ini. Untuk cara menanganinya jika sesuai kesepakatan masing-masing pihak, misalnya pelaku harus meminta maaf kepada keluarga, dinasehati, dan bisa juga dikeluarkan dari sekolah,” pungkasnya.


(Tim Liputan : Marsha/Rania/Novalisya/Frida/Suttan/Sofia/Nabilah/Niken/Novi/Anggi/Iqbal/Goran/Faiz/Studentday Jurnalistik)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dukung Minat dan Bakat Siswa, SMA Plus PGRI Cibinong Gelar Studentday Expo 2023

Kenalkan Beragam Budaya Indonesia, SMA Plus PGRI Cibinong Gelar Pesat Fest dan Lorong Budaya 2023 Ketua PGRI Jabar Dede Amar : Kegiatan Ini Luar Biasa!

Tampilkan Hasil Karya Terbaik Kader Bangsa, SMA Plus PGRI Cibinong Gelar Studentday Expo 2024