Bahas Tantangan Jurnalis Era Society 5.0, SMA Plus PGRI Cibinong Gandeng ATVI Gelar Diskusi Jurnalistik.Dosen ATVI : Produk Jurnalistik Bermutu Tinggi Tak Akan Tergantikan Kecerdasan Buatan.

Cibinong, PezatNews—Teknologi kini menjadi isu penting dalam jurnalisme era digital. Banyak tantangan dan permasalahan yang akan dihadapi oleh para jurnalis Era society 5.0. Untuk itulah Studentday Jurnalistik SMA Plus PGRI Cibinong Bekerjasama dengan Akademi Televisi Indonesia (ATVI) menggelar Diskusi Jurnalistik Bertajuk: Tantangan Pers Era Smart Society 5.0 : Profesi Jurnalis di Era Smart Society 5.0 dan Literasi Media Digital Media Massa, Sabtu (24/2).

Pembina Studentday Jurnalistik SMA Plus PGRI Cibinong, Dian Adesti menjelaskan, diskusi ini diikuti oleh seluruh siswa yang tergabung di kelas jurnalistik dan digelar untuk mengenal seperti apa peran dan tantangan jurnalis era Society 5.0 yang dihadapkan pada perkembangan teknologi yang super cepat. 

Menurutnya, jurnalis media massa ke depan menghadapi tantangan yang berat. Di tengah berbagai kemudahan yang ditawarkan teknologi, dan melimpahnya informasi. Disisi lain, jurnalis di media massa juga harus tetap mampu menyajikan informasi yang berkualitas, menjadi pembeda diantara menjamurnya berbagai platform sosial media. Karena itu diskusi jurnalistik dengan mengundang praktisi seperti ini menjadi salah satu hal yang bisa meningkatkan wawasan siswa.

“Saya berharap siswa dapat terbuka wawasan mengenai tantangan dan peluang profesi jurnalis di era digital. Supaya menjadi jurnalis yang memiliki kredibilitas dan selalu bersemangat untuk terus memberikan informasi positif kepada masyarakat,” tuturnya.

Dosen Akademi Televisi Indonesia (ATVI), sekaligus wartawan senior, Drs. Suradi. M.Si dalam Diskusi memaparkan, saat ini media massa saat ini harus juga menguasai teknologi informasi dan melakukan transformasi menyeluruh di semua lini termasuk penggunaan AI atau kcerdasan buatan. Pasalnya, transformasi digital tidak hanya menawarkan kesempatan baru untuk kemajuan ekonomi dan sosial, tetapi juga dapat mematikan bagi yang tidak dapat beradaptasi dengan kemajuan teknologi.

“Tujuannya tentu saja menghasilkan atau menyediakan konten media yang beragam kepada audiens melalui alat teknologi, agar dapat menjangkau audiens yang lebih banyak lagi,” tuturnya.

Disisi yang lain lanjut beliau, dalam industri media, kemudahan yang diberikan transformasi digital memaksa perusahaan media dan jurnalis untuk merubah pola kerja. Sebab itulah Jurnalis juga bisa menjadikan media sosial sebagai sumber berita alternatif untuk membaca situasi perkembangan di masyarakat lalu ditindaklanjuti dalam reportase.

“Jurnalis kini bersaing ketat dengan media sosial. Kemampuan menulis jurnalis juga harus terus dilatih dan dikembangkan. Terus mengikuti perkembangan informasi, mulai dari meningkatkan sumber bacaan, hingga mengikuti berbagai diskusi, seminar dan berbagai pelatihan. Karena akurasi jadi taruhan, jika tidak, media akan ditinggalkan,” tegasnya.

Ia mengaku optimis, di tengah tantangan era kecerdasan buatan yang dikhawatirkan menggeser kerja jurnalistik dalam memproduksi berita, produk jurnalistik bermutu tinggi dinilai tak akan tergantikan. Menurutnya, media dan jurnalis dapat memanfaatkan kecerdasan buatan untuk mempermudah dan mengefisienkan kinerja dan analisis data sehingga menghasilkan berita lebih mendalam ataupun relevan dengan audiensnya.

Usai diskusi, Salma Nurhaliza, siswi kelas XI IPS 2, mengaku mandapat banyak manfaat dari kegiatan seperti ini. “Seru banget, ternyata banyak banget  ilmu yang baru aku tau lewat diskusi tersebut. Misalnya, tentang strategi atau kiat kiat agar eksistensi dari peran jurnalis tidak hilang tergantikan sama zaman yang semakin modern. Kegiatan seperti ini juga bisa melatih kita berpikir kritis dalam menyampaikan argumen selama diskusi,” tuturnya.

Antusias yang sama juga dituturkan Niken Andriani, Siswi kelas X Unggulan 5. Ia berterimakasih kepada pihak sekolah karena sudah mengundang tamu yang bisa sharring banyak hal tentang ilmu Jurnalistik. Menurutnya, selain seru, diskusi seperti ini juga sangat bermanfaat baginya yang ingin belajar tulis menulis.

“Sejak awal diinfokan saya sudah semangat banget saat tau kita akan kedatangan tamu pada Sabtu ini. Materi yang diberikan Pak Suradi juga sangat informatif. Saya berharap sekolah bisa mengundang lagi tamu-tamu lain yang berkaitan dengan bidang jurnalistik, karena kita bisa sharing, open QnA juga. Jadi bisa dapat ilmu, sambil have fun bareng juga,” harapnya.

Seisya Mudita Prabandari, Siswi Kelas X Unggulan 6 menambahkan, baginya acara seperti ini sangat dibutuhkan untuk menambah wawasan seputar dunia kewartawanan. “Saya suka kalau pembicara sudah menceritakan pengalaman. Banyak materi baru yang didapat saat kedatangan tamu, juga banyak pengalaman yang bisa kita pelajari, dan akhirnya menjadi motivasi kita untuk terus semangat dan menjadi lebih baik lagi,” pungkasnya. (Tim Liputan: Studentday Jurnalistik)





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dukung Minat dan Bakat Siswa, SMA Plus PGRI Cibinong Gelar Studentday Expo 2023

Kenalkan Beragam Budaya Indonesia, SMA Plus PGRI Cibinong Gelar Pesat Fest dan Lorong Budaya 2023 Ketua PGRI Jabar Dede Amar : Kegiatan Ini Luar Biasa!

Tampilkan Hasil Karya Terbaik Kader Bangsa, SMA Plus PGRI Cibinong Gelar Studentday Expo 2024